Dunia penerbangan di Indonesia kembali
berduka. sebuah pesawat terbang Sukhoi Superjet 100 buatan Rusia dengan
nomor penerbangan RA36801 yang melakukan demonstrasi penerbangan atau
joyflight jatuh di sekitar Gunung Salak Bogor. Pesawat berangkat dari
Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Rabu, 9 Mei 2012 pukul
14.12 WIB dengan mengangkut 45 orang. Para penumpang berasal dari media
massa, utusan perusahaan di bidang penerbangan di Indonesia serta
delapan orang awak pesawat warga Rusia.
Naas, pesawat menghilang dari layar
radar di ketinggian 1.900 meter (6.200 kaki) pada koordinat 06° 43' 08"
Lintang Selatan dan 106° 43' 15" Bujur Timur. Koordinat ini diperkirakan
di sekitar Cidahu Gunung Salak, Jawa Barat. Tanggal 10 Mei 2012,
serpihan Sukhoi Superjet 100, terlihat di tebing di Gunung Salak.
Pesawat ini menabrak tebing batu di Gunung Salak dan diperkirakan tidak
ada korban yang selamat. Jumlah penumpang yang meninggal dalam Sukhoi
Superjet 100 itu adalah 45 penumpang .
Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai
penyelenggara Informasi Geospasial (IG) memberikan sejumlah peta
Rupabumi Indonesia (RBI) kepada tim relawan. Daftar Nomor Lembar Peta
(NLP) yang diserahkan adalah 1209-114 (Parakan Salak), 1209-123
(Cicurug), 1209-132 (Gunung Sari), dan 1209-141 (Ciawi).
Produk peta diserahkan oleh Dian
Ardiansyah selaku Kepala Sub Bidang Penyimpanan Produk Badan Koordinasi
Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL)/ BIG kepada pihak Badan SAR
(Search and Rescue) Nasional (BASARNAS) di Cijeruk Bogor pada Kamis 10
Mei 2012. Diharapkan evakuasi korban oleh para relawan dari BASARNAS,
TNI POLRI serta pihak lainnya akan lebih mudah dengan adanya peta RBI
dari BIG.
sumber : http://www.bakosurtanal.go.id/bakosurtanal/peta-rbi-untuk-pencarian-korban-pesawat-jatuh/